Photo Forensic using Forensically
Halo semuanya!
I hope all of you are doing well!
Jadi pada kesempatan kali ini saya akan melakukan proses photo forensic menggunakan tool yang disebut Forensically. Forensically merupakan photo forensic tool yang menyediakan fitur fitur seperti analisis clone detection, error level analysis, meta data extraction, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, saya sudah memiliki gambar yang akan coba kita analisis.
foto diatas merupakan foto yang diambil oleh dosen saya. Tapi apakah foto tersebut asli dan tidak diedit?
saya akan membagi proses forensik menjadi dua langkah. Langkah pertama digunakan untuk membuktikan keaslian dari gambar (sudah diedit atau tidak), lalu langkah kedua untuk menentukan dimana letak editnya (jika ternyata foto diedit).
Step One: Diedit kah?
Kita dapat menggunakan beberapa forensic tool seperti exiftool dan JPEGsnoop untuk melakukan analisis dengan detail tentang keaslian foto ini. Namun sebelum menggunakan tool tersebut saya akan mencoba untuk memanfaatkan fitur yang ada di windows dengan cara yang sangat sederhana. baru apabila dirasa kurang terbukti apakah sudah diedit atau belum maka kita akan menggunakan tool seperti exiftool atau JPEGsnoop. Sekarang mari kita cek dengan klik kanan pada gambar dan pilih properties.
Ternyata pada bagian ‘Origin’ nampak bahwa gambar ini sudah pernah diedit dengan aplikasi yang bernama GIMP versi 2.10.20. Secara sederhana, GIMP merupakan image editor seperti photoshop dan sejenisnya. Ternyata dari bagian sini sudah bisa kita pastikan bahwa gambar sudah pernah diedit, maka mari kita menuju ke langkah berikutnya.
Dibagian mana editnya? Seperti tidak ada yang aneh :/
Step Two: Spot the fish
Sekarang mari kita cari dibagian mana foto ini diedit. Disini saya menggunakan forensically versi beta di browser. berikut adalah tampilannya.
Jika dilihat terdapat beberapa fitur yang bisa kita gunakan seperti magnifier, clone detection, error level analysis, noise analysis dan level sweep. Magnifier digunakan untuk memperbesar ukuran pixel pada area yang di highlight sesuai dengan level pada magnification.
Setelah mencoba untuk mengecek setiap sudut foto, ternyata cukup susah untuk menemukan dimana letak editnya. Setelah magnifier tidak memberikan hasil yang signifikan, maka kita akan mencoba Clone detection. Seperti namanya, clone detection digunakan untuk mengecek apakah terdapat hasil cloning pada gambar tersebut. Pada fitur clone detection ini terdapat beberapa level yang bisa disesuaikan seperti minimal similarity, minimal detail, minimal cluster size, block size, dan maximal image size. Disini saya menggunakan minimal similarity, minimal detail, minimal cluster size dan block size yang relatif kecil (0.09;0.18;3;3) namun maximum image size yang besar (2048). Semua hal itu saya coba sehingga diharapkan menghasilkan analisis yang lebih akurat dan banyak. Berikut merupakan hasilnya.
Terdapat beberapa sinar berwarna merah yang bisa dilakukan pertimbangan telah dilakukannya cloning. Setelah melakukan pengamatan dengan menyusuri sinar sinar tersebut, saya curiga dengan beberapa garis merah yang sejajar dari tengah ke pojok kanan bawah. Dan BINGO! saya telah menemukan adanya cloning di gambar ini.
Gambar tersebut merupakan hasil cloning karena terlihat adanya bekas tempelan yang lurus. Gambar tersebut merupakan hasil cloning dari gambar pohon yang di tengah sesuai dengan sinar merah clone detection.
Okay mungkin sekian dulu dari proses photo forensic menggunakan Forensically, sebenarnya masih terdapat beberapa fitur yang belum dicoba, namun semoga bisa kita sambung di tulisan tulisan berikutnya. Sekian, terima kasih, semoga bermanfaat dan Stay Curious!!